
Purwakarta, (GB) - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mengharapkan
bahwa pendidikan di rumah terhadap anak-anak harus lebih dominan
ketimbang menitipkan anak-anak mereka di lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD).
“Pendidikan di rumah seharusnya memeroleh porsi yang cukup besar,
karena anak-anak lebih banyak tinggal di rumah ketimbang di sekolah,”
ujarnya.
Namun sayangnya menurut Dedi, saat ini ada tren perubahan dari para
orang tua yang lebih fokus menyekolahkan anaknya di PAUD, sedangkan
orang tua mereka lebih sibuk dengan urusan mereka.
“Banyak pasangan suami istri yang menitikberatkan pendidikan hanya di
PAUD, sedangkan orang tua mereka hanya sibuk arisan, atau sekedar
mengobrol saat menunggu anaknya sekolah, sehingga banyak masalah yang
timbul di rumah tangga, terutama dalam mengurus anak-anak mereka,”
tuturnya.
Seharusnya menurut Dedi, ada keseimbangan pendidikan antara di
sekolah (PAUD) dengan di rumah sehingga karakter anak akan lebih baik
dalam setiap bersosialisasi dengan lingkungannya.
“Melihat kondisi ini Pemkab akan memberikan fasilitas dengan
menurunkan 400 tenaga pendidik, untuk memberikan bimbingan dan konseling
ke pasangan muda. Formatnya kita akan kerja sama dengan semua kantor
urusan agama (KUA),” katanya.