Bandung, GB - Wakil walikota Bandung, Oded M Danial
menandatangani deklarasi gerakan rehabilitasi 100 ribu penyalahgunaan
narkoba dan juga menandatangani komitmen Pemkot Bandung beserta komponen
masyarakat Bandung dalam gerakan tersebut di Plaza Balaikota Bandung,
Jalan Wastukancana, Senin (29/6).
Penandatangan deklarasi itu juga
merupakan bagian Pemerintah Kota Bandung untuk memperingati Hari Anti
Narkoba Internasional (HANI) yang diperingati pada tanggal 26 Juni.
Hari
Anti Narkoba Internasional merupakan hari yang diperingati oleh PBB
untuk melawan penyalahgunaan obat-obatan dan penjualan obat secara
ilegal, yang dimulai pada 26 Juni 1988. Tanggal tersebut dipilih untuk
memperingati pengungkapan kasus Lin Zexu berupa perdagangan opium di
Humen, Guangdong, sebelum Perang Opium. Pencanangan tersebut berupa
dikeluarkannya resolusi PBB 42/112 pada 7 Desember 1987.
Sebagai
bentuk dalam memperingati hari narkoba internasional di tingkat Kota
Bandung , Oded menghimbau kepada seluruh warga Bandung khususnya para
orang tua untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Menurutnya,
ketahanan keluarga menjadi aspek penting dalam melindungi anggota
keluarga dari bahaya narkoba.
“ketahanan keluarga menjadi
keutamaan buat saya. Kalau punya ketahanan keluarga yang luar biasa,
saya yakin anak-anak kita, keluarga kita, tidak akan terjerumus kedalam
narkoba,”ujarnya.
Oded juga mengatakan kepada tokoh masyarakat
yang ada di Kota Bandung untuk ikut berpartisipasi didalam pencegahan
bahaya narkoba ini. Katannya, jika mereka bisa bergerak secara masif,
anak-anak kota Bandung bisa diperhatikan secara bersama-sama.
Kemudian
lebih lanjut lagi, Oded menuturkan setelah deklarasi ini ia
mengharapkan agar ada langkah nyata dari semua elemen lapisan masyarakat
dalam menekan bahaya narkoba di Bandung.
“saya harap ini
bukan sekedar deklarasi saja. Tapi semua pihak masyarakat Bandung bisa
memperhatikan bahaya ini. Saya kira jika masyarakat merespon itu sangat
luar biasa,”ungkapnya.
Untuk pencegahan narkoba di tingkat
sekolah, Oded mengatakan seharusnya para guru dan kepala sekolah dapat
menerapkan sistem yang ketat untuk mempersempit ruang masuknya narkoba
kepada siswa dan siswi. ia juga menghimbau agar para pendidik di sekolah
dapat memberikan pesan-pesan moral tentang bahaya narkoba.
Karena
menurutnya, walaupun penyampaian pesan moral tersebut tidak masuk dalam
kurikulum mata pelajaran siswa, tapi Oded meyakini apabila terus
diciptakan suasana nyaman di sekolah dan dibekali pembekalan bahaya
narkoba, sekolah akan bersih dari masuknya kejahatan narkoba.
“kalau
suasana sekolah aman dan stabil, saya yakin mereka para guru-guru bisa
membantu untuk menutup bahayanya narkoba masuk ke
sekolah-sekolah,”tandasnya.