Bandung, GB - Terobosan Walikota Bandung, Ridwan Kamil,
mengeluarkan Perwal terkait proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),
dengan sistem rayonisasi (kewilayahan), menuai banyak polemik di tengah
masyarakat.
Banyak masyarakat, khususnya warga miskin yang tidak terakomodir dan cenderung dirugikan oleh sistem yang ada. Oleh
karenanya, Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP) dan Forum Orang
Tua Siswa (Fortusis) melakukan aksi unjuk rasa dan audiensi dengan
mendatangi Komisi V DPRD Kota Bandung.
Usai mendengar keluhan
masyarakat, Dewan mengungkap bahwa dalam pembentukan Perwal No. 361
tahun 2015, terkait PPDB, DPRD Kota Bandung, khususnya Komisi D, mengaku
tidak ikut terlibat dalam pembentukan perwal tersebut.
Menurut
Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Ahmad Nugraha, di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (06/07). pihak pemkot sendiri
sudah melakukan konsultasi dengan dewan terkait Perwal ini. Namun,
pihaknya mengaku belum melihat perwal PPDB yang sudah ditandatangani
oleh Wali Kota.
“Saya belum lihat perwal yang sudah
ditandatangani. Jadi mohon maaf memang bukan kita cuci tangan, memang
perwal bukan urusan DPRD. Perwal urusan pemerintah berkaitan teknis.
Kalo dikonsultasikan sudah, tapi artinya sudah sah atau belum, belum
melihat,” Ujarnya,
Ahmad
Nugraha menilai, polemik terkait PPDB di Kota Bandung disebabkan
ketidakseriusan Pemkot Bandung untuk membenahi persoalannya. Padahal,
dewan sudah mengingatkan Pemkot agar segera mengkonsultasikan dan
mengkomunikasikan masalah ini dengan pemerintah provinsi.
“Dalam pembentukan Perwal kita memang tidak dilibatkan, dan itu memang menjadi hak prerogatif
Walikota, meski demikian, mengenai sistem PPDB banyak bermasalah, Dewan akan
melakukan langkah konkrit. Mengingat hal tersebut sudah merugikan
masyarakat.” tegasnya.
Selain mendatangi DPRD Kota Bandung
Puluhan orangtua siswa yang merasa kecewa dengan proses PPDB juga
menyatroni kantor Wali Kota Bandung. Mereka datang untuk meminta
penjelasan dari Wali Kota terkait kisruh PPDB.
Dengan membawa
beberapa poster bertuliskan unek-unek seputar PPDB. Poster itu
bertuliskan 'Sekolah Negeri Kota Bandung penuh siswa bodoh dan ortu
tidak jujur. Nasib siswa pintar tersisih oleh siswa bodoh'. Tan