Bandung, GB - Setelah 17 Juni lalu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan taman Ujung Berung yang memilik desain unik berunsur kesenian dan kebudayaan tradisional dan memiliki amphiteater di sebelah timur taman tersebut, setiap harinya warga masyarakat berbondong-bondong datang ke Taman Alun-alun Ujung Berung.
“Kini di wilayah Bandung Timur, di atas luas 4200 meter persegi di bangun ruang publik, ada tempat permainan anak-anak, tempat hiburan, dan semua kegiatan masyarakat ada di taman alun-alun Ujung Berung,” Tutur camat Ujung Berung, Taufik saat acara Bandung Menjawab di Ruang Media, Kamis, (2 Juli 2015).
Taufik mengatakan saat ini ribuan orang datang setiap harinya memadati alun-alun yang menjadi kebanggaan masyarakat Bandung Timur ini, masyarakat menginginkan ruang publik yang bagus dan representatif seni budaya dan hiburan saat ini telah terwujud.
Disamping taman Ujung Berung terdapat Mesjid Agung Ujung Berung, kegiatan-kegiatan keagaman pun dapat digelar di tempat tersebut, seperti shalat Ied. Lebih lanjut Taufik mengatakan kendala kendala yang muncul adalah terjadi kemacetan di jam jam tertentu, akan tetapi cenderung bisa diatasi.
“Kendala yang timbul adalah kemacetan dan kebersihan, untuk kemacetan bisa diatasi, kami telah menyediakan lahan lahan untuk parkir,” Ujar Taufik. Selain itu, untuk pedagang kaki lima (PKL) telah ada ditempatkan di basement yang bisa menampung sekitar 120 pedagang.
Sementara itu, untuk kegiatan seni dan budaya, kelompok-kelompok seni budaya, Benjang atau kelompok seni budaya lainnya dibawah binaan Dinas Budaya dan Pariwisata diharapkan kedepan akan ada agenda kegaiatan seni yang bisa ditampilkan. “Untuk prosedurnya, harus ada ijin dari camat setempat, kepolisian, dan rekomendasi dari Disbudpar,” Kata Taufik.
Taufik mengaku perihal kebersihan di Alun-alun Ujung Berung, seharusnya dinas terkait yangmengelola kebersihan, akan tetapi karena masih berada di wilayah kecamatan Ujung Berung maka pihaknya bekerjsama dengan organisasi kepemudaan, Karang Taruna, serta Linmas yang setiap harinya bergantian piket menjaga kebersihan, termasuk setiap Selasa dan Jumat mengadakan Gerakan Pungut Sampah (GPS).
“Kini di wilayah Bandung Timur, di atas luas 4200 meter persegi di bangun ruang publik, ada tempat permainan anak-anak, tempat hiburan, dan semua kegiatan masyarakat ada di taman alun-alun Ujung Berung,” Tutur camat Ujung Berung, Taufik saat acara Bandung Menjawab di Ruang Media, Kamis, (2 Juli 2015).
Taufik mengatakan saat ini ribuan orang datang setiap harinya memadati alun-alun yang menjadi kebanggaan masyarakat Bandung Timur ini, masyarakat menginginkan ruang publik yang bagus dan representatif seni budaya dan hiburan saat ini telah terwujud.
Disamping taman Ujung Berung terdapat Mesjid Agung Ujung Berung, kegiatan-kegiatan keagaman pun dapat digelar di tempat tersebut, seperti shalat Ied. Lebih lanjut Taufik mengatakan kendala kendala yang muncul adalah terjadi kemacetan di jam jam tertentu, akan tetapi cenderung bisa diatasi.
“Kendala yang timbul adalah kemacetan dan kebersihan, untuk kemacetan bisa diatasi, kami telah menyediakan lahan lahan untuk parkir,” Ujar Taufik. Selain itu, untuk pedagang kaki lima (PKL) telah ada ditempatkan di basement yang bisa menampung sekitar 120 pedagang.
Sementara itu, untuk kegiatan seni dan budaya, kelompok-kelompok seni budaya, Benjang atau kelompok seni budaya lainnya dibawah binaan Dinas Budaya dan Pariwisata diharapkan kedepan akan ada agenda kegaiatan seni yang bisa ditampilkan. “Untuk prosedurnya, harus ada ijin dari camat setempat, kepolisian, dan rekomendasi dari Disbudpar,” Kata Taufik.
Taufik mengaku perihal kebersihan di Alun-alun Ujung Berung, seharusnya dinas terkait yangmengelola kebersihan, akan tetapi karena masih berada di wilayah kecamatan Ujung Berung maka pihaknya bekerjsama dengan organisasi kepemudaan, Karang Taruna, serta Linmas yang setiap harinya bergantian piket menjaga kebersihan, termasuk setiap Selasa dan Jumat mengadakan Gerakan Pungut Sampah (GPS).