Bandung, GB - Kalangan DPRD Jawa Barat mendesak Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat segera mengeluarkan keputusan (izin) layak tidaknya Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai tempat pembukaan dan penutupan PON 2016.
Ketua Komisi IV DPRD Jabar Ali Hasan mengungkapkan, Kemen PU & PR dinilai lamban mengeluarkan keputusan. Padahal, itu menjadi satu-satunya acuan penggunaan stadion tersebut.
"Terlalu lama kita menunggu keputusan dari Kemen PU. Padahal waktu semakin mendesak," jelas Ali di Gedung DPRD Jabar, Bandung, kemarin.
Pihaknya meminta Kemen PU & PR segera mengirim tim untuk mengkaji kelayakan stadion GBLA. "Jika harus pakai tempat lain atau tempat alternatif, akan lebih repot lagi, anggarannya, segala macam," tegas Ali.
Dia juga melihat PB PON 2016 tidak aktif meminta Kemen PU & PR agar segera mengeluarkan keputusan tersebut.
"Seharusnya PB PON lebih aktif menanyakan hal tersebut ke Kemen PU & PR agar ada kepastian, desak saja Kemen PU, tidak berbicara (stadion) alternatif-alternatif lagi. Jangan menunggu. PB PON harus jemput bola ke Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Ketua Harian PB PON XIX/2016 Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pihaknya sudah melaporkan hasil kajian tim bentukan Pemerintah Kota Bandung terkait Stadion GBLA ke Kemen PU & PR. Berdasarkan hasil kajian itu, Stadion GBLA layak digunakan.
"Pengerjaan akses jalan sudah dilakukan dan Desember 2015 selesai," ujar Iwa.
Senada, Ketua Bidang Sarana dan Prasarana PB PON XIX/2016 Jabar Bambang Riyanto menjelaskan,, adanya hasil kajian tersebut menjadi pertanda Stadion GBLA bisa digunakan untuk PON.
Pihaknya segera berkoordinasi dengan Mabes Polri mengingat saat ini kepolisian tengah mengusut dugaan korupsi dalam pembangunan stadion berkapasitas sekitar 40 ribu penonton itu. "Optimis di GBLA. Sekarang lampu hijau, tinggal konsultasi dengan kepolisian," kata Bambang.
Disamping itu pihaknya segera berkomunikasi dengan Pemkot Bandung untuk menyelesaikan sisa pembangunan GBLA. (mal)
Ketua Komisi IV DPRD Jabar Ali Hasan mengungkapkan, Kemen PU & PR dinilai lamban mengeluarkan keputusan. Padahal, itu menjadi satu-satunya acuan penggunaan stadion tersebut.
"Terlalu lama kita menunggu keputusan dari Kemen PU. Padahal waktu semakin mendesak," jelas Ali di Gedung DPRD Jabar, Bandung, kemarin.
Pihaknya meminta Kemen PU & PR segera mengirim tim untuk mengkaji kelayakan stadion GBLA. "Jika harus pakai tempat lain atau tempat alternatif, akan lebih repot lagi, anggarannya, segala macam," tegas Ali.
Dia juga melihat PB PON 2016 tidak aktif meminta Kemen PU & PR agar segera mengeluarkan keputusan tersebut.
"Seharusnya PB PON lebih aktif menanyakan hal tersebut ke Kemen PU & PR agar ada kepastian, desak saja Kemen PU, tidak berbicara (stadion) alternatif-alternatif lagi. Jangan menunggu. PB PON harus jemput bola ke Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Ketua Harian PB PON XIX/2016 Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pihaknya sudah melaporkan hasil kajian tim bentukan Pemerintah Kota Bandung terkait Stadion GBLA ke Kemen PU & PR. Berdasarkan hasil kajian itu, Stadion GBLA layak digunakan.
"Pengerjaan akses jalan sudah dilakukan dan Desember 2015 selesai," ujar Iwa.
Senada, Ketua Bidang Sarana dan Prasarana PB PON XIX/2016 Jabar Bambang Riyanto menjelaskan,, adanya hasil kajian tersebut menjadi pertanda Stadion GBLA bisa digunakan untuk PON.
Pihaknya segera berkoordinasi dengan Mabes Polri mengingat saat ini kepolisian tengah mengusut dugaan korupsi dalam pembangunan stadion berkapasitas sekitar 40 ribu penonton itu. "Optimis di GBLA. Sekarang lampu hijau, tinggal konsultasi dengan kepolisian," kata Bambang.
Disamping itu pihaknya segera berkomunikasi dengan Pemkot Bandung untuk menyelesaikan sisa pembangunan GBLA. (mal)