DPRD Jabar Minta Semua Pihak Amankan Arus Mudik

Bandung, GB - DPRD Jawa Barat meminta peran semua pihak turut serta dalam melancarkan arus mudik lebaran. Hal ini sangat penting mengingatkan peliknya permasalahan yang terjadi dalam setiap momentum pulang kampung ini.

Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Waras Wasisto, mengatakan, perlu adanya perhatian dari semua pihak terkait keamanan pengguna jalan. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus bersama-sama membenahi keamanan jalur mudik termasuk jalan tol.

Terlebih, belakangan ini marak terjadi kecelakaan di jalan tol Cikopo-Palimanan. "Kita khawatir, korban terus terjadi. Ini perlu perhatian semua pihak, ini tanggung jawab kita bersama," kata Waras di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Selasa (7/7).

Tidak hanya di jalan tol Cipali, Waras menilai, marka jalan di jalur mudik lainnya pun masih harus dilengkapi. Terutama di jalur-jalur yang banyak dilalui pemudik seperti Nagreg dan jalur utara.

"PJU masih kurang, rambu-rambu tanda kondisi jalan. Ini harus jadi perhatian semua pihak, baik pusat, provinsi, dan kabupaten. Termasuk pihak swasta," katanya.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar meminta pengelola jalan tol Cikopo-Palimanan segera melengkapi marka jalan di jalan tol terpanjang se-Indonesia ini. Hal tersebut seiring maraknya kecelakaan di jalan bebas hambatan yang belum lama beroperasi ini.

Menurut Deddy, penambahan marka jalan ini pun menjadi catatan saat dirinya mengikuti rapat koordinasi dengan pemerintah pusat baru-baru ini. Selain harus memperbanyak rambu-rambu lalu lintas, di jalan tol Cipali harus diperbanyak efek kejut untuk mengingatkan pengemudi jika mengantuk.

Hal ini penting mengingat kecelakaan yang terjadi ditengarai karena kelelahan pengemudi. "Bahkan ada dikasih jalannya dibuat efek kejut di daerah tertentu yang diperkirakan udah titik kelelahan," katanya.

Selain itu, Deddy meminta petugas lebih intensif melakukan patroli di jalan tol Cipali. Upaya ini pun dirasa penting untuk mengingatkan pengemudi agar tidak memacu kendaraan melebihi ketentuan.

Pasalnya, kata Deddy, pengendara bisa saja memacu kendaraan lebih cepat mengingat kondisi jalan tol Cipali yang rata dan lurus. "Mungkin pengawasan dari polisi dan DLLAJ untuk mengontol kecepatan, kalau tidak diawasi (pengemudi) bisa ugal-ugalan," katanya seraya menyebut area peristirahatan di tol Cipali sudah mencukupi.

Lebih lanjut Deddy katakan, pengelola jalan tol pun harus memerhatikan adanya hewan liar yang memasuki area jalan. Hal ini pun ditengarai menjadi penyebab kecelakaan.

Bahkan, yang dikhawatirkan Deddy, hewan liar tersebut sengaja dilepas mengingat daerah yang cukup rawan. "Apakah ada indikasi ke sana, aparat keamanan harus mendeteksi," pungkasnya.