Bandung, (GB) - Kota Bandung dipilih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelenggarakan puncak peringatan hari anti korupsi sedunia pada tanggal 9-11 Desember 2015. Sebelumnya, Kota Surabaya dan Solo menjadi dua kandidat lainnya untuk melaksanakan hari anti korupsi dunia yang jatuh setiap tanggal 9 Desember.
Menurut Direktur dan Pelayanan Masyarakat KPK, Sujanarko, dipilihnya Bandung dari dua kota tersebut, dikarenakan kota ini telah siap dari inovasi IT, infrastruktur, budget dan yang lainnya.
Dengan pertimbangan kriteria itu, Sujanarko mengharapkan Bandung menjadi pilihan yang tepat dianatara dua kota lainnya. Ia juga menambahkan masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam acara ini, karena gerakan anti korupsi ini tidak akan selesai di tahun ini saja.
Selanjutnya, ia mengatakan Bandung telah menjadi contoh kepada kota-kota lainnya bagaimana transparansi birokrasi dikelola cukup baik. Alasan itu pula juga yang membuat Bandung dipilih jadi tuan rumah hari anti korupsi sedunia.
"Saya melihat Kota Bandung dapat menjadi contoh, bagaimana kota ditata dan dikelola dengan baik dari sisi transparansi, sadar hukum dan lain-lain,"ujarnya saat pertemuan sosialisasi pemberantasan hari anti korupsi dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil di ruang tengah balaikota Bandung, Selasa (4/8)
Sebelum acara puncak pada 9-11 Desember, KPK akan mengadakan pra-event yang bekerjasam dengan penyandang disabilitas 27 September mendatang. Mereka akan mendeklarasikan dan mengampanyekan gerakan anti korupsi.
Ditempat yang sama, Ridwan Kamil mengapresiasi KPK karena telah memilih Bandung dibandingkan dengan dua kota lainnya. Ia berujar jika aspek terbesar dipilihnya Bandung dikarenakan partisipasi warganya cukup besar.
"Dipilihnya Bandung juga sebagai bentuk penghargaan dari program anti gratifikasi pencegahan korupsi. Kita mengalami perbaikan,"ungkapnya.
Pria yang kerap disapa Emil menyampaikan kepada Sujanarko jika program acara anti korupsi tidak hanya dipusatkan di pusat kota, tapi bisa didesentralisasikan ke sekolah-sekolah dan kelurahan.
Menurut Emil, konsep desentralisasi itu agar momen anti korupsi bisa merata keseluruh wilayah, sehingga ia mengharapkan semua topik yang dibicarakan adalah tentang program Bandung bersih, berintergritas bebas korupsi.
Emi juga menuturkan akan sepenuhnya mendukung kegiatan ini dengan sebagian anggaran akan ada dari Pemkot Bandung dan sisanya ada dari sponsor. Ia juga mengajak kepada para komunitas, media dan aspek masyarakat lainnya turut berpartisipasi dan memberikan ide kreatif.
"Semakin banyak kreatifitas semakin bagus. Kami harapkan juga Presiden Jokowi bisa turut hadir, karena akan punya makna yang berbeda,"tandasnya.
Menurut Direktur dan Pelayanan Masyarakat KPK, Sujanarko, dipilihnya Bandung dari dua kota tersebut, dikarenakan kota ini telah siap dari inovasi IT, infrastruktur, budget dan yang lainnya.
Dengan pertimbangan kriteria itu, Sujanarko mengharapkan Bandung menjadi pilihan yang tepat dianatara dua kota lainnya. Ia juga menambahkan masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam acara ini, karena gerakan anti korupsi ini tidak akan selesai di tahun ini saja.
Selanjutnya, ia mengatakan Bandung telah menjadi contoh kepada kota-kota lainnya bagaimana transparansi birokrasi dikelola cukup baik. Alasan itu pula juga yang membuat Bandung dipilih jadi tuan rumah hari anti korupsi sedunia.
"Saya melihat Kota Bandung dapat menjadi contoh, bagaimana kota ditata dan dikelola dengan baik dari sisi transparansi, sadar hukum dan lain-lain,"ujarnya saat pertemuan sosialisasi pemberantasan hari anti korupsi dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil di ruang tengah balaikota Bandung, Selasa (4/8)
Sebelum acara puncak pada 9-11 Desember, KPK akan mengadakan pra-event yang bekerjasam dengan penyandang disabilitas 27 September mendatang. Mereka akan mendeklarasikan dan mengampanyekan gerakan anti korupsi.
Ditempat yang sama, Ridwan Kamil mengapresiasi KPK karena telah memilih Bandung dibandingkan dengan dua kota lainnya. Ia berujar jika aspek terbesar dipilihnya Bandung dikarenakan partisipasi warganya cukup besar.
"Dipilihnya Bandung juga sebagai bentuk penghargaan dari program anti gratifikasi pencegahan korupsi. Kita mengalami perbaikan,"ungkapnya.
Pria yang kerap disapa Emil menyampaikan kepada Sujanarko jika program acara anti korupsi tidak hanya dipusatkan di pusat kota, tapi bisa didesentralisasikan ke sekolah-sekolah dan kelurahan.
Menurut Emil, konsep desentralisasi itu agar momen anti korupsi bisa merata keseluruh wilayah, sehingga ia mengharapkan semua topik yang dibicarakan adalah tentang program Bandung bersih, berintergritas bebas korupsi.
Emi juga menuturkan akan sepenuhnya mendukung kegiatan ini dengan sebagian anggaran akan ada dari Pemkot Bandung dan sisanya ada dari sponsor. Ia juga mengajak kepada para komunitas, media dan aspek masyarakat lainnya turut berpartisipasi dan memberikan ide kreatif.
"Semakin banyak kreatifitas semakin bagus. Kami harapkan juga Presiden Jokowi bisa turut hadir, karena akan punya makna yang berbeda,"tandasnya.