Bandung, (GB) - Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil bersama Dandim 0618/BS Letkol Inf. Agoes Hari Soewanto bersepeda santai menyusuri beberapa ruas jalan di Kota Bandung, dimulai dari Pendopo, kemudian asia afrika, Sudirman, jamika, BKR, Tegallega, M.Ramdan, karapitan, dan berakhir di CFD Asia Afrika, bertemu dengan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, Minggu (2/8).
Ketika menyusuri jalan Jamika Wali Kota bersama rombongan sempat berhenti untuk mengecek pengangkutan sampah di jalan tersebut.
Ketika di jalan otista dekat pintu masuk kawasan tegallega, Wali Kota Bandung, melakukan sidak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sepanjang jalan tersebut.
Pria yang biasa disapa Emil, sempat menanyai beberapa orang PKL yang seharusnya tidak berjualan di lokasi tersebut, berasal dari mana.
Setelah dilakukan pengecekan dari KTP pedagang tersebut, sebagian besar pedagangnya berasal dari luar Kota Bandung. Seperti Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya.
"Ada beberapa PKL yang tidak ikut program pemerintah, yang harusnya minggir ke dalam (area parkir Taman Tegallega,red). Ada beberapa (PKL) di Otista. Tadi kebetulan saya sepeda pagi dengan Pangdam. Kita penguatan agar titik-titik yang sudah bersih ini jangan dikotori oleh mereka-mereka yang melakukan kegiatan," tutur wali kota.
Lebih lanjut dikatakannya hampir semua PKL yang disampling, bukan penduduk Kota Bandung, "saya punya keyakinan, kalau orang Bandung sudah paham terhadap aturan dan tata tertib, tidak seperti pendatang yang bukan berKTP Bandung," ujarnya.
Emil menilai tak ada penambahan dalam jumlah PKL. Ia justru menduga ada pergeseran PKL dari satu titik ke titik lain. "Feeling saya, , PKL itu selalu geser-geser dari satu titik ke titik lain. Melihat ini kosong. Makanya kita tidak boleh kalah dan akan terus berupaya (menertibkan dan menata)," pungkasnya.
Ketika menyusuri jalan Jamika Wali Kota bersama rombongan sempat berhenti untuk mengecek pengangkutan sampah di jalan tersebut.
Ketika di jalan otista dekat pintu masuk kawasan tegallega, Wali Kota Bandung, melakukan sidak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sepanjang jalan tersebut.
Pria yang biasa disapa Emil, sempat menanyai beberapa orang PKL yang seharusnya tidak berjualan di lokasi tersebut, berasal dari mana.
Setelah dilakukan pengecekan dari KTP pedagang tersebut, sebagian besar pedagangnya berasal dari luar Kota Bandung. Seperti Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya.
"Ada beberapa PKL yang tidak ikut program pemerintah, yang harusnya minggir ke dalam (area parkir Taman Tegallega,red). Ada beberapa (PKL) di Otista. Tadi kebetulan saya sepeda pagi dengan Pangdam. Kita penguatan agar titik-titik yang sudah bersih ini jangan dikotori oleh mereka-mereka yang melakukan kegiatan," tutur wali kota.
Lebih lanjut dikatakannya hampir semua PKL yang disampling, bukan penduduk Kota Bandung, "saya punya keyakinan, kalau orang Bandung sudah paham terhadap aturan dan tata tertib, tidak seperti pendatang yang bukan berKTP Bandung," ujarnya.
Emil menilai tak ada penambahan dalam jumlah PKL. Ia justru menduga ada pergeseran PKL dari satu titik ke titik lain. "Feeling saya, , PKL itu selalu geser-geser dari satu titik ke titik lain. Melihat ini kosong. Makanya kita tidak boleh kalah dan akan terus berupaya (menertibkan dan menata)," pungkasnya.