Tingkatkan Ekonomi PB-PON Berdayakan Masyarakat

Bandung, (GB) - Untuk meningkatkan dan mensukseskan perekonomian, Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB-PON) XIX/2016 akan menggandeng dan memberdayakan masyarakat dalam even olahraga terbesar itu.

Ketua Harian PB PON XIX Jabar Iwa Karniwa menjelaskan, pihaknya akan menggandeng masyarakat dalam pembuatan souvenir. "Untuk maskot, kaos, kita sampaikan kepada warga yang punya keahlian (memproduksinya)," terang Iwa di Gedung Sate, Bandung, Selasa (4/8).

Melalui gelaran tersebut, diprediksi akan banyak menciptakan lapangan kerja. "Sukses pemberdayaan ekonomi ini seluruh masyarakat terlibat dan menikmati secara ekonomi. Sehingga masyarakat mendapatkan kesejahteraan," paparnya.

Apalagi jumlah kontingen dari seluruh provinsi mencapai 15 ribu. Dengan begitu, Iwa optimistis akan semakin menghidupkan perekonomian masyarakat. "Otomatis hotel, restoran, cenderamata, pasti akan terjadi peningkatan. Kita terus menginformasikan agar warga dan pelaku usaha mempersiapkan diri," ujar Iwa.

Seperti diketahui anggota Komisi II DPRD Jabar, Yunandar Eka Perwira mengatakan, gelaran PON 2016 harus mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat.

"Apalagi PON ini kan memakan banyak anggaran pemerintah. Jadi harus mampu memberikan sesuatu buat masyarakat," kata Yunandar di Gedung DPRD Jabar, Bandung.

Pemerintah maupun PB PON harus melibatkan masyarakat dalam ajang olahraga ini. Selama ini, upaya tersebut belum dilakukan secara serius. "Tidak ada langkah jangka panjang untuk perekonomian. Harusnya dibangun industrinya," kata Yunandar.

Setiap event yang dilakukan hanya berdampak jangka pendek saja. Agar roda perekonomian terpacu, pemerintah harus memikirkan jangka panjang.

"Contoh Inggris dengan sepak bolanya. Membangunnya bukan hanya sekedar untuk olahraga, tapi membangun juga industrinya," tegasnya.

Dikatakan, selain mempromosikan gelaran PON, pemerintah juga harus mempromosikan aspek lainnya seperti wisata dan budaya. Hal ini diyakini akan memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat.

"Jadi penonton yang datang ke Jabar ini bukan hanya menonton pertandingannya saja, tapi bisa menikmati berbagai keindahan Jabar, baik lokasi wisata, budaya, maupun kulinernya. Bahkan, setelah datang, bagaimana caranya agar orang itu bisa berbisnis di sana," katanya.

Dia belum melihat upaya ke arah sana yang dilakukan pemerintah maupun PB PON. "Harus ditonjolkan hal-hal yang unik, selain pertandingannya. Faktor promosi sekarang belum ada. Daya tarik yang belum muncul," pungkasnya. (Mal)