Bandung, (GB) - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Tbk
(Bank BJB) resmi menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan BPJS
Ketenagakerjaan terkait layanan pencairan klaim dan iuran peserta.
Kerja sama antara BJB dengan BUMN yang mengurusi tentang tenaga kerja
ini mencakup pelayanan pencairan iuran Jaminan Hari Tua (JHT) dan
pembayaran iuran anggota BPJS Ketenagakerjaan Jabar dan Banten.
Acara penandatangan tersebut dilakukan Direktur Utama BJB Achmad
Irfan dan Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Herdy Tristanto
disaksikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat pembukaan Pesta Rakyat De
Syukron, di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (24/10).
Menurut Dirut BJB, Achmad Irfan, PKS dengan BPJS Naker ini menunjukan
kepercayaan pada pihaknya makin kuat. Karena, nasabah dua korporasi ini
bisa saling bertambah. "BJB sendiri saat ini memiliki jutaan nasabah
sekitar 4,5 juta. Ini kerjasama dengan strategis," katanya.
Irfan mengatakan, dengan kerja sama ini BJB bisa membantu masyarakat
pekerja mendapatkan asuransi ketenagekerjaan sesuai program pemerintah.
Di sisi lain, Bank BJB bisa melakukan pembayaran rutin kepada masyarakat
Jabar Banten terutama peserta BPJS Naker. "Jadi, kami bisa meningkatkan
terus pelayanan," katanya.
Irfan mengaku belum menghitung potensi peserta BPJS Naker yang bisa
dilayani pihaknya. Namun dari sisi potensi sangat besar terutama sektor
pekerja informal. Kalau satu debitur dua karyawan saja yang jadi
nasabah, maka tinggal dikalikan saja hasilnya berapa.
"Ini potensinya besar, target kita bisa menjaring nasabah sebanyak-banyak di Jabar Banten," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Herdy
Trisanto mengatakan pihaknya terus berupaya memperluas layanan kepada
masyarakat. Namun, hal ini dibutuhkan biaya besar jika untuk mendirikan
kantor jaringan.
Karena itu, kata dia, kerja sama dengan Bank BJB menjadi salah satu
jalan keluar agar pelayanan pada peserta makin luas. Kerja sama ini,
diantaranya meliputi pembayaran iuran, pengelolaan biaya usaha dan
belanja modal.
"Kerja sama ini sangat menguntungkan bagi BPJS Ketenagakerjaan.
Sebab, BJB merupakan bank daerah yang menguasai pasar di Jabar,"
katanya.
Selain itu, kata dia, Herdy menilai kerja sama ini juga akan
menguntungkan bagi Bank BJB karena akan memiliki nasabah-nasabah baru
dimana potensi peserta BPJS Ketenagakerjaan akan ditarik menjadi nasabah
bjb sangat terbuka. Tidak hanya itu, kinerja keuangan BJB juga akan
terdongkrak mengingat nilai pembayaran iuran BPJS Ketenagkerjaan setiap
tahun mencapai Rp 34 triliun, dimana Rp 4 triliun-Rp 5 triliun berasal
dari Jabar.
"Kerja sama ini akan kami saling menguntungkan baik bagi BPJS Ketenagakerjaan maupun bagi Bank BJB," katanya.
Kerja sama dengan Bank BJB menjadi yang pertama kali. Kerja sama
serupa akan dilakukan dengan bank pembangunan daerah lainnya."Kami
berharap kerjasama ini sinergis, BPJS Ketenagakerjaan tumbuh, bank bjb
juga tumbuh," katanya.