BANDUNG - Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan Kota Bandung sebagai kota jasa dan wisata harus selalu meningkatkan potensi kepariwisataan dan kebudayaan. Terlebih, Kota Bandung kini mempunyai infrastruktur wisata yang mumpuni ditambah dengan berbagai event yang akan di gelar selama tahun 2024. Semua telah terangkum dalam Calendar of Event (COE).
Hal tersebut diungkapkan Bambang saat mengunjungi Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Selasa 2 Januari 2024.
"Kita sudah launching COE, ini harus terpublikasikan. Kita ingin menarik wisatawan lokal dan mancanegara. COE ini menarik," kata Bambang.
Ia pun mendorong Disbudpar bekerja sama dengan Diskominfo untuk dapat terus melakukan branding dan berkomunikasi publik yang baik tentang Kota Bandung. Hal ini untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisata ke Kota Bandung.
"Perlu terinformasikan tentang pilihan apa sih destinasi wisata, sebagian hanya tahu beberapa destinasi saja. Sementara di Bandung kan banyak, kita coba berbagai potensi untuk memberi salah satu opsi tujuan wisata," katanya.
Ia menyontohkan kawasan Braga. Menurutnya, Braga harus ditata lebih baik lagi agar dapat dinikmati para wisatawan dengan nyaman.
"Kita semua punya keinginan salah satu tujuan wisata adalah Jalan Braga agar bisa dinikmati warga Bandung dan luar Bandung. Saat ini kondisinya penuh dengan kendaraan. Saya ingin jalan Braga bisa dinikmati para pejalan kaki, tidak penuh dengan kendaraan dan ini menjadi objek wisata Kota Bandung," ujarnya.
Selain itu, kata Bambang, potensi kebudayaan juga harus terus ditingkatkan dengan memberikan ruang yang lebih banyak bagi para budayawan.
Kota Bandung memiliki banyak gedung kesenian seperti Bandung Creative Hub (BCH), Padepokan Mayang Seni Sunda, Teras Sunda Cibiru dan lainnya. Tak hanya itu, berbagai taman juga dapat dimanfaatkan untuk tempat pertunjukan seni.
"Kebudayaan kita beri ruang lebih untuk bisa mengekspresikan dan memberikan nilai bagi kota bandung. Ada 1200 lingkung seni dan 120 maestro harus kita create. Ada BCH, Mayang Sunda bagaimana bisa dirancang supaya teman-teman budayawan ada ruang untuk mengekspresikan diri," ungkapnya.
Ia berharap dengan peningkatan kualitas wisata dan budaya dapat mengantarkan Kota Bandung menjadi semakin baik.
"Mari kita wujudkan visi misi Kota Bandung dan ekspektasi masyarakat. Mari semangat untuk kita wujudkan dan menghadirkan Kota Bandung lebih baik lagi," kata dia.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Bandung, Arief Syaifudin mengatakan, kolaborasi menjadi faktor utama dalam upaya peningkatakan potensi wisata dan budaya.
"Kami akan tetap optimal melakukan kinerja, karena Bandung punya perusahaan besar untuk ruang promosi. Kami lakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan. Contohnya, Bandung Great Sale dengan perputaran uang mencapai Rp69 miliar," kata Arief.
Terkait budaya, Disbudpar juga tengah menyusun revisi Perda Cagar Budaya untuk menyelesaikan persoalan cagar budaya Kota Bandung.
"Kita sedang persiapan revisi perda yang mudah mudahan bisa menyelesaikan cagar budaya ke depan," ujarnya.